Jangan Bersuara Lebih Tinggi Dari Nabi Artinya Kini
Ayat kedua dari Surah Al-Hujurat berbunyi:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras, seperti kerasnya suara sebagian kamu terhadap yang lain, agar tidak hapus (pahala) amalmu, sedangkan kamu tidak menyadari." (QS. Al-Hujurat: 2)
Ayat ini mengajarkan adab yang sangat penting dalam berinteraksi dengan Rasulullah SAW, khususnya dalam hal berbicara. Makna dari ayat ini meliputi:
1. Larangan meninggikan suara di hadapan Nabi
- Maksudnya adalah melarang seseorang untuk berbicara dengan nada suara yang lebih tinggi dari suara Rasulullah SAW saat beliau masih hidup. Tindakan ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap Nabi SAW.
- Larangan ini tidak hanya berlaku secara harfiah, tetapi juga mencakup sikap dan perilaku yang menunjukkan ketidaksopanan atau mendahului otoritas Rasulullah dalam urusan agama.
2. Larangan berbicara kepada Nabi dengan nada yang keras
- Allah SWT melarang umat Islam berbicara kepada Nabi SAW dengan nada suara keras, seperti berbicara kepada sesama teman atau orang biasa. Ini karena Rasulullah memiliki kedudukan mulia sebagai utusan Allah.
- Umat Islam diperintahkan untuk berbicara dengan penuh rasa hormat, sopan, dan rendah hati kepada Rasulullah SAW.
3. Ancaman terhadap hilangnya pahala amal
- Allah SWT memperingatkan bahwa berbicara dengan cara yang tidak sopan kepada Rasulullah SAW dapat menghapus pahala amal tanpa disadari. Hal ini menunjukkan bahwa adab terhadap Nabi SAW adalah bagian penting dari keimanan.
- Sikap hormat kepada Nabi SAW menjadi ukuran kedalaman iman seseorang, karena mencerminkan penghormatan kepada Allah yang telah mengutus beliau.
Makna dalam Kehidupan Modern
Meskipun Nabi SAW telah wafat, ayat ini tetap relevan. Penghormatan kepada Nabi SAW dapat diwujudkan dengan:
- Mengikuti sunah Rasulullah dengan penuh penghormatan dan tidak meremehkan ajaran beliau.
- Tidak mengolok-olok atau berbicara buruk tentang Nabi SAW.
- Ketika membahas hadis atau sirah Nabi, kita harus melakukannya dengan penuh kesungguhan dan rasa hormat.
Hikmah dari Ayat Ini
Ayat ini mengajarkan umat Islam tentang pentingnya adab dan penghormatan, terutama kepada pemimpin yang diutus oleh Allah. Dengan menjaga adab terhadap Rasulullah, kita menunjukkan kecintaan dan penghormatan kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar