Konsep tabayyun (klarifikasi) dalam Al-Qur'an dan Hadis
Memang Mang, klarifikasi itu penting, tapi untuk kehati-hatian jangan sampai lari kepada mengungkit ungkit misalnya mengungkit wakaf.
Karene itu, yg penting kite klarifikasi informasi lain yg tidak akan Membatalkan niat wakaf.
Berikut beberapa referensinya:
Ayat Al-Qur'an :
1, Surah Al-Hujurat (49:6):
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayyun), agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kalian menyesal atas perbuatan itu."
Ayat ini menegaskan pentingnya melakukan klarifikasi terhadap berita yang diterima, terutama jika datang dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
Hadis :
1, Rasulullah saw bersabda:
"Cukuplah seseorang dikatakan berdusta jika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengar."
(HR. Muslim, no. 5)
Hadis ini mengajarkan untuk tidak langsung menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.
2, Hadis tentang kehati-hatian dalam berita: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menganjurkan kita untuk memastikan kebenaran berita sebelum disampaikan.
Penerapan Tabayyun
Prinsip tabayyun memang penting, terutama di era informasi digital, untuk menghindari fitnah, hoaks, dan perpecahan.
Klarifikasi dan memastikan kebenaran informasi adalah bagian dari akhlak mulia yang diajarkan Islam.
Maka lakukanlah secara langsung dan lembut menemui subjek yg diklarifikasi.
Maaf anye kalu pandangan aku ni Lum sempurna, yg jelas aku ndik bedie maksud mendeskreditkan sape pun juge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar