Mi'raj Nabi Muhammad SAW
adalah peristiwa luar biasa yang merupakan bagian dari perjalanan Isra dan Mi'raj. Dalam Mi'raj, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu terkait salat lima waktu.
Berikut adalah dalil-dalil yang mendasarinya,
Dalil Al-Qur'an tentang Isra dan Mi'raj
Allah SWT mengabadikan peristiwa Isra dan Mi'raj dalam Al-Qur'an, terutama pada dua surah berikut:
-
Surah Al-Isra (17:1)
"Subḥāna alladhī asrā bi'ʿabdihī laylan mina al-masjidi al-ḥarāmi ilā al-masjidi al-aqṣā alladhī bāraknā ḥawlahu linuriyahu min āyātinā innahū huwa al-samīʿu al-baṣīr."
Artinya:
"Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."Penjelasan:
Ayat ini menegaskan peristiwa Isra, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa Allah memperjalankan Nabi untuk menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya sebagai bentuk pengokohan keimanan. -
Surah An-Najm (53:13-18)
"Wa laqad raāhu nazlatan ukh'rā, ʿinda sid'rati al-muntahā, ʿindahā jannatu al-mawā, idh yaghshā al-sid'rata mā yaghshā, mā zāgha al-baṣaru wamā ṭaghā, laqad raā min āyāti rabbihi al-kubrā."
Artinya:
"Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."Penjelasan:
Ayat ini merujuk pada peristiwa Mi'raj, yaitu perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju langit, bertemu para nabi, hingga tiba di Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha adalah tempat tertinggi yang hanya diketahui oleh Allah, di mana Nabi menyaksikan keagungan Allah.
Hadis tentang Mi'raj Nabi
Hadis-hadis berikut menjelaskan peristiwa Isra dan Mi'raj secara rinci:
-
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim
Rasulullah SAW bersabda:
"Aku dibawa dalam perjalanan malam hingga ke Baitul Maqdis. Aku diangkat ke langit hingga Sidratul Muntaha. Di sana aku diperlihatkan surga dan neraka. Di Sidratul Muntaha, aku menerima perintah salat lima waktu sehari semalam." -
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik
"Ketika aku berada di Hijr, Jibril mendatangiku dan membelah dadaku, membersihkan hatiku dengan air zamzam, lalu memenuhi hatiku dengan iman dan hikmah. Setelah itu, aku diberi Buraq (kendaraan surgawi) dan diperjalankan menuju Baitul Maqdis."
Sisi Inspiratif dari Peristiwa Mi'raj
Peristiwa Mi'raj mengandung banyak pelajaran yang relevan untuk kehidupan sehari-hari:
-
Kedekatan dengan Allah SWT
Mi'raj mengajarkan pentingnya memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan Allah SWT. Salat lima waktu yang diwahyukan dalam peristiwa ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. -
Kebesaran Allah SWT
Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan surga, neraka, dan keagungan ciptaan Allah. Hal ini mengingatkan kita akan kebesaran-Nya dan pentingnya menjaga iman. -
Keutamaan Ibadah Salat
Perintah salat langsung diterima Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha, menunjukkan bahwa ibadah ini adalah pilar utama agama yang tidak bisa diabaikan. -
Kesabaran dalam Dakwah
Mi'raj terjadi setelah tahun kesedihan (wafatnya Khadijah RA dan Abu Thalib). Ini mengajarkan bahwa Allah akan selalu memberi penghiburan dan jalan keluar bagi hamba-Nya yang bersabar.
Jika ingin penjelasan tambahan atau fokus tertentu, beri tahu saja, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar