JANGAN SAMPAI MAUTMU MENDAHULUI SEDEKAHMU
Dalam Surah Al-Munafiqun ayat 10, Allah berfirman:
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata (dengan penyesalan), ‘Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematianku) sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.’” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Mengapa Tidak Disebut Beramal Saleh Secara Umum?
Dalam ayat ini, orang yang sekarat memohon agar kematiannya ditunda karena ingin bersedekah. Hal ini menunjukkan betapa besar keutamaan sedekah di sisi Allah. Meskipun amal saleh mencakup banyak hal seperti shalat, puasa, dan dzikir, tetapi SEDEKAH disebutkan SECARA KHUSUS karena:
1, Sedekah adalah bukti nyata keimanan. Orang yang ikhlas bersedekah menunjukkan bahwa ia lebih mencintai akhirat daripada hartanya.
2, Sedekah memiliki dampak luas. Amal seperti shalat atau puasa hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi sedekah bermanfaat bagi banyak orang.
3, Sedekah bisa terus mengalir meskipun seseorang sudah wafat, sebagaimana disebutkan dalam hadis bahwa sedekah jariyah adalah salah satu amal yang tidak terputus meskipun seseorang telah meninggal dunia.
Hadis yang Menguatkan
1, Segera sedekah Sebelum Ajal
Rasulullah bersabda:
"Wahai manusia, bersedekahlah kalian sebelum datang suatu masa ketika seseorang berkeliling membawa sedekahnya, tetapi tidak ada seorang pun yang mau menerimanya. Orang itu berkata, 'Seandainya kemarin aku bersedekah, pasti akan diterima.' Tetapi hari ini tidak ada lagi orang yang mau menerimanya. (Bukhari Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa sedekah harus dilakukan segera, jangan menunggu hingga terlambat, karena bisa jadi nanti kita tidak memiliki kesempatan lagi.
2, Sedekah Sebelum Ajal Tiba
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah saw bersabda:
"Seorang lelaki berkata: ‘Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?’ Beliau menjawab: ‘Engkau bersedekah ketika masih sehat, dalam keadaan kikir, berharap menjadi kaya, dan takut miskin. Jangan menunda hingga ruh sampai di tenggorokan, lalu engkau berkata, ‘Berikan untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian,’ padahal saat itu hartamu sudah bukan milikmu lagi. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa SEDEKAH yang TERBAIK adalah yang DILAKUKAN SAAT MASIH SEHAT, bukan ketika sudah sekarat dan menyesalinya.
Kisah Inspiratif: Penyesalan Orang Kaya yang Belum Bersedekah
Ada sebuah kisah tentang seorang saudagar kaya yang kikir. Ia memiliki harta melimpah tetapi enggan bersedekah. Ketika sakit parah dan ajalnya hampir tiba, ia memohon kepada keluarganya, "TOLONG KELUARKAN SEBAGIAN HARTAKU UNTUK FAKIR MISKIN!"
Namun, sebelum harta itu diberikan, ia sudah menghem buskan napas terakhirnya.
Malam setelah kematiannya, seseorang melihatnya dalam mimpi dalam keadaan tersiksa. Orang itu bertanya, "Apa yang terjadi padamu?"
Ia menjawab, "Aku sangat menyesal! Jika saja aku lebih banyak bersedekah, aku akan selamat. Tetapi sekarang aku tidak bisa kembali untuk melakukannya."
Kisah ini menggambarkan bagaimana penyesalan datang terlambat bagi orang yang tidak memanfaatkan kesempatan untuk bersedekah ketika masih hidup.
Kesimpulan
Ayat ini menjadi peringatan bagi kita semua agar tidak menunda sedekah, karena kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput. Mari kita bersedekah selagi masih ada kesempatan, karena penyesalan di akhir tidak akan berguna.
Semoga kita semua selalu mendapatkan redho dan barokah Allah SWT aamiin ya rabbal 'aalamiin ya sayyidi ya rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar