Laqadja akum rasulum


web stats

Rabu, 31 Oktober 2018

Orang Beriman Terus Diuji sampai Bersih dari Dosa

Orang yang paling berat ujiannya adalah Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. 

Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya.  Apabila agamanya begitu kuat, maka semakin berat pula ujiannya.  Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. 

Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa musibah yang menimpaku sungguh akan menghibur kaum muslimin. Karena musibah yg menimpaku jauh lebih berat ketimbang musibah yg melanda kamum muslimin.

Oleh karena itulah  tidak sepantasnya kita terus larut dalam kesedihan. Karena di balik kesukaran terbentang kemudahan, di balik kesulitan selalu ada jalan keluar.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5). “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersama kesulitan, ada kemudahan”.

Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman jika seseorang tidak memiliki kesabaran”.

Hudzaifah ibnul Yaman mengatakan, “Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan sesuatu melainkan dari yang kecil hingga yang besar kecuali musibah.  Adapun musibah, Allah ciptakan dari keadaan besar kemudian menjadi kecil”.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah”. Itulah sabar yang sebenarnya. Karena itu jangan mengeluh diawal musibah dan  kembalikan semuanya kepada Allah. Mungkin ada sekenario yang lebih besar yang dibuat Allah untuk kita.

Lalu ingatlah janji Allah, “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10).

Nabi saw juga berpesan “Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un.  Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa (Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik)”, maka Allah akan memberinya ganjaran dengan menggantinya dengan yang lebih baik.

Semoga orang yang mendapat musibah akan semakin ringan menghadapinya . Aamiin.

.

Tidak ada komentar: