Berikut adalah kupasan tentang peristiwa Rasulullah saw yang shalat malam dan mengulang-ulang bacaan Surah Al-Maidah ayat 118 sambil menangis:
Teks Ayat yang Dibaca Rasulullah :
"In tu‘azzibhum fa innahum 'ibāduk wa in taghfir lahum fa innaka antal-'azīzu al-hakīm."
(Al-Maidah: 118)
Riwayat Peristiwa:
Menurut beberapa riwayat, Rasulullah saw pada suatu malam melaksanakan shalat tahajud dan terus mengulang-ulang ayat ini sambil menangis. Beliau membaca ayat ini dengan penuh rasa khusyuk, merendahkan diri, dan menyadari betapa besar tanggung jawab beliau sebagai seorang rasul untuk umatnya.
Makna dan Pelajaran dari Peristiwa Ini:
-
Kecintaan Rasulullah saw kepada umatnya:
Ayat ini mencerminkan betapa besar rasa kasih sayang Rasulullah ﷺ kepada umatnya. Beliau merasa khawatir akan nasib umat yang tidak taat, sehingga ayat ini menyentuh hati beliau. Dalam ayat tersebut, Nabi Isa 'alaihis salam menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Allah, baik untuk mengazab atau mengampuni kaumnya. Rasulullah ﷺ memaknai ayat ini sebagai pengingat akan tanggung jawab besar untuk menyampaikan dakwah kepada umatnya. -
Kekhusyukan dalam ibadah:
Tangisan Rasulullah saw menunjukkan ketawadhuan beliau di hadapan Allah. Beliau menyadari bahwa segala keputusan ada di tangan Allah, dan beliau senantiasa memohon rahmat-Nya untuk umatnya. Ini adalah contoh dari ibadah yang penuh keikhlasan dan penghambaan. -
Keinsafan dan kepasrahan:
Ayat ini mengandung dua hal besar: keadilan Allah dalam menghukum hamba-hamba-Nya yang melanggar, serta kebijaksanaan-Nya dalam memberikan ampunan. Rasulullah saw memahami kedua aspek ini dan menyerahkan segala urusan umatnya kepada Allah dengan penuh kerendahan hati. -
Ajakan untuk introspeksi diri:
Rasulullah saw menangis sebagai bentuk keprihatinan terhadap umat yang mungkin akan menghadapi azab karena kelalaian mereka dalam menaati perintah Allah. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk merenungi sejauh mana keimanan dan amal kita selama ini, apakah sudah sesuai dengan kehendak Allah. -
Doa dan permohonan ampun:
Dalam peristiwa ini, tangisan Rasulullah ﷺ juga merupakan bentuk doa agar umat beliau senantiasa diberi ampunan dan rahmat oleh Allah. Hal ini menunjukkan besarnya cinta Rasulullah ﷺ kepada umatnya hingga beliau memohonkan keselamatan bagi mereka di hadapan Allah.
Kesimpulan:
Peristiwa Rasulullah ﷺ mengulang-ulang Surah Al-Maidah: 118 dalam shalat malam menjadi teladan bagi kita untuk selalu khusyuk dalam ibadah, memohon ampunan Allah, dan memiliki kepedulian yang besar terhadap sesama. Tangisan Rasulullah ﷺ bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti dari ketulusan cinta beliau kepada Allah dan umatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar