Laqadja akum rasulum


web stats

Jumat, 24 Januari 2025

Fa bi ayyi ala'i rabbikuma tukazziban" (QS. Ar-Rahman) Tapi Tidak Melakukan

Fa bi ayyi ala'i rabbikuma tukazziban" (QS. Ar-Rahman) Tapi Tidak Melakukan 


Ayat ini diulang sebanyak 31 kali sebagai pengingat atas nikmat Allah yang begitu banyak dan tidak mungkin didustakan.

Faktanya, banyak orang mengu capkan ayat ini namun tidak mencerminkan rasa syukur dalam perbuatan, misalnya enggan menolong sesama maka ada beberapa aspek yang perlu ditelaah.

Pertama, Pemahaman Makna Syukur

Syukur kepada Allah bukan hanya berupa ucapan, tetapi juga tercermin dalam perbuatan. Firman Allah:
"Bekerjalah wahai keluarga Dawud sebagai wujud syukur, dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." (QS. Saba: 13).
Ayat ini mengajarkan bahwa syukur sejati memerlukan tindakan nyata, seperti membantu sesama, berbuat baik, dan memanfaatkan nikmat Allah untuk kebaikan.

Kedua, Larangan Menyelisihi Perkataan

Allah memperingatkan agar seseorang tidak berkata tetapi tidak sesuai dengan perbuatannya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?" (QS. Ash-Shaff: 2).
Ayat ini menegaskan pentingnya konsistensi antara ucapan dan tindakan, khususnya bagi mereka yang sering mengingatkan orang lain tentang nikmat Allah.

Ketiga, Tolong-menolong adalah Bagian dari Syukur

Tolong-menolong adalah salah satu wujud nyata rasa syukur atas nikmat. Rasulullah saw bersabda:
"Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya." (HR. Muslim).
Orang yang sadar akan nikmat Allah semestinya bersemangat membantu sesama, karena itulah bentuk rasa syukur yang konkret.

Keempat, Dampak dari Tidak Menunaikan Hak Nikmat

Jika seseorang hanya mengucapkan syukur dengan lisan tetapi tidak memperlihatkan syukur melalui perbuatan, dikhawatirkan hal ini menjadi bentuk kedustaan terhadap nikmat. Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang berbicara sesuatu tetapi tidak melakukannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kesimpulan

Mengucapkan ayat seperti "Fa bi ayyi ala'i rabbikuma tukazziban" tanpa mencerminkan syukur dalam tindakan adalah sikap yang kurang tepat. Orang yang benar-benar bersyukur akan berusaha menolong sesama dan memanfaatkan nikmat Allah untuk kebaikan. Selain itu, penting untuk menasihati orang tersebut dengan cara yang baik, mengingatkan bahwa rasa syukur sejati harus terwujud dalam perbuatan.


Tidak ada komentar: