Laqadja akum rasulum


web stats

Jumat, 24 Januari 2025

Hidup Di Dunia Ini Hanya "REST AREA" (persinggahan)

Hidup Di Dunia Ini Hanya "REST AREA" (persinggahan)

Hal ini sejalan dengan konsep kehidupan dunia dalam Islam, yang sering digambarkan sebagai tempat ujian sebelum kehidupan akhirat. 

Berikut adalah kupasan tuntasnya berdasarkan dalil Al-Qur'an, hadis, dan pemahaman ulama.

Pertama, Dunia adalah Kehidupan Sementara

Allah SWT menyebutkan bahwa kehidupan dunia ini bersifat sementara dan fana:
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya senda gurau dan permainan. Dan sungguh, kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (QS. Al-An'am: 32).

Ayat ini menegaskan bahwa dunia hanya tempat permainan dan hiburan, sedangkan akhirat adalah tujuan akhir.

Dalam ayat lain:
"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga di antara kamu, dan berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid: 20).

Ayat ini mengibaratkan dunia seperti tanaman yang tampak indah, tetapi akhirnya rusak dan lenyap.

Kedua, Hidup Dunia Sebagai Tempat Ujian

Dunia adalah tempat ujian untuk menentukan kedudukan seseorang di akhirat:
"Dia yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2).
Ayat ini mengingatkan bahwa hidup bukanlah tujuan akhir, tetapi perjalanan untuk menunjukkan amal terbaik sebelum kembali kepada Allah.

Ketiga, Perumpamaan Dunia sebagai Perjalanan

Rasulullah saw memberikan perumpamaan yang indah mengenai dunia sebagai persinggahan sementara:

"Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir." (HR. Bukhari).


Hadis ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia hanya tempat persinggahan, sebagaimana musafir yang berhenti sejenak di tengah perjalanan menuju tujuan akhir.

Dalam riwayat lain, Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata:
"Jika engkau berada di waktu sore, jangan menunggu pagi; dan jika engkau berada di waktu pagi, jangan menunggu sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu." (HR. Bukhari).

Ini adalah peringatan agar kita memanfaatkan waktu di dunia dengan baik, sebab kehidupan dunia hanyalah sekejap dibandingkan akhirat.

Keempat, Akhirat adalah Tujuan Akhir

Allah SWT menggambarkan bahwa akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya:
"Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut: 64).
Ayat ini menguatkan konsep bahwa dunia hanyalah persinggahan, sedangkan kehidupan hakiki adalah di akhirat.

Kesimpulan

Hidup di dunia ini hanyalah persinggahan, seperti "REST AREA" dalam perjalanan panjang. 


Dunia bukanlah tujuan, melainkan tempat mengumpulkan bekal untuk akhirat. Rasulullah saw dan Al-Qur'an mengingatkan agar kita tidak terjebak dalam keindahan dunia yang FANA, tetapi fokus pada amal saleh yang menjadi bekal perjalanan menuju kehidupan abadi di akhirat. 

Maka, jadikanlah waktu di dunia ini untuk memperbaiki diri, mem perbanyak amal, dan memper siapkan diri menghadapi kehidupan yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar: