Laki-laki Masih Cenderung Shalat Sendirian Di Rumah
Hal ini sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Keutamaan Shalat Berjamaah
Perintah Shalat Berjamaah: Nabi Muhammad SAW bersabda:"Salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat."(HR. Bukhari dan Muslim)
Ancaman Bagi yang Meninggalkan Berjamaah di Masjid:
Rasulullah SAW pernah bersabda:
Demi Allah, aku bertekad untuk memerintahkan seseorang mengimami manusia, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa kayu bakar kepada orang-orang yang tidak ikut berjamaah, lalu aku bakar rumah-rumah mereka."(HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa besar perhatian Nabi SAW terhadap shalat berjamaah hingga beliau mengancam dengan hukuman yang keras bagi yang meninggalkannya tanpa uzur.
Teguran Allah dalam Al-Qur'an:
Allah SWT berfirman:
"Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud, tetapi mereka tidak mampu. Pandangan mereka tunduk dan mereka diliputi kehinaan. Padahal, dahulu mereka diseru untuk bersujud, sementara mereka dalam keadaan sehat."(QS. Al-Qalam: 42-43)
Ayat ini menjadi teguran keras bagi mereka yang meninggalkan panggilan shalat, termasuk shalat berjamaah di masjid.
Faktor Penyebab Laki-Laki Enggan Berjamaah
Kesibukan Duniawi:
Banyak yang mengutamakan pekerjaan, bisnis, atau aktivitas lain dibandingkan memenuhi panggilan azan. Padahal, shalat adalah kewajiban utama seorang muslim.
Kurangnya Kesadaran Akan Keutamaan:
Sebagian laki-laki mungkin tidak memahami keutamaan shalat berjamaah, sehingga merasa cukup dengan shalat di rumah atau tempat kerja.
Lingkungan dan Kebiasaan:
Lingkungan yang tidak mendukung budaya shalat berjamaah juga menjadi salah satu faktor. Jika tidak ada dorongan dari keluarga atau teman, seseorang cenderung abai terhadap shalat berjamaah.
Godaan Syetan:
Syetan berusaha keras menggoda manusia agar lalai dari ibadah, termasuk berjamaah di masjid.
Nabi SAW bersabda bahwa syetan senang melihat seorang muslim shalat sendirian karena lebih mudah menggoda mereka.
Kisah Inspiratif
Kisah Sahabat yang Buta dan Salat Berjamaah
Dalam sebuah riwayat, seorang sahabat buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum pernah mendatangi Rasulullah SAW dan meminta keringanan untuk salat di rumah karena sulit baginya menuju masjid tanpa penuntun. Rasulullah SAW bertanya, "Apakah kamu mendengar azan?" Abdullah menjawab, "Ya." Maka Rasulullah berkata, "Penuhilah panggilan itu." (HR. Muslim)
Kisah ini mengajarkan bahwa bahkan seseorang yang memiliki uzur berat seperti buta tetap diwajibkan untuk berjamaah di masjid jika memungkinkan.
Apalagi bagi laki-laki yang sehat dan tidak memiliki alasan untuk meninggalkannya.
Solusi dan Motivasi untuk Berjamaah
Membangun Kebiasaan dan Lingkungan Positif:
Berkumpul dengan orang-orang yang rajin ke masjid akan membantu membangun kebiasaan baik. Keluarga juga harus berperan besar dalam mendorong laki-laki berjamaah.
Menghadirkan Keteladanan:
Para tokoh masyarakat, ustaz, dan ayah dalam keluarga harus menjadi teladan dalam menghadiri shalat berjamaah di masjid. Keteladanan sering kali lebih kuat daripada sekadar nasihat.
Mengelola Waktu dengan Baik:
Ingatlah bahwa keberkahan waktu datang dari ketaatan kepada Allah. Shalat berjamaah bukan hanya sekedar ibadah, tetapi juga wujud persatuan umat Islam dan cara meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Semoga dengan memahami dalil-dalil, kisah inspiratif, dan solusi ini, semakin banyak laki-laki yang terdorong untuk berjamaah di masjid. Aamiin yarabbal 'alamiin,
Astaghfirullah innahu kaana ghafara, Shallahu 'ala Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar