GHUNNAH ADALAH SUATU HURUF DIBACA DENGUNG
Ghunnah adalah suara dengung yang keluar dari rongga hidung (khaysyum) dan menjadi ciri khas dalam beberapa hukum tajwid.
Macam-macam Hukum Tajwid yang Mengandung Ghunnah
Pertama: IDGHAM BIGHUNNAH
- Terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ـً ـٌ ـٍ) bertemu dengan salah satu dari empat huruf:
ي ن م و - Cara membaca: dilebur ke huruf setelahnya dengan dengung selama 2 harakat.
- Contoh:
- مِن مَّاءٍ → Dibaca mim maa-in
- يَوْمًا نُدْعَى → Dibaca yawma(n) nud'aa
Kedua: IKHFA
- Terjadi jika nun sukun (نْ) atau tanwin (ـً ـٌ ـٍ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa (ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك).
- Cara membaca: samar antara nun dan huruf setelahnya dengan dengung selama 2 harakat.
- Contoh:
- مِنْ شَرِّ → Dibaca min syarri
- أَنْفُسَكُمْ → Dibaca an fusakum
Ketiga: IQLAB
- Terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ـً ـٌ ـٍ) bertemu dengan huruf ب.
- Cara membaca: nun sukun atau tanwin berubah menjadi suara "م" (mim) dengan dengung selama 2 harakat.
- Contoh:
- مِنْ بَعْدِ → Dibaca mim ba’di
- أَنْبِئْهُم → Dibaca am bi’ihim
Keempat: GHUNNAH MUSYADDADAH
- Terjadi jika ada نّ (nun tasydid) atau مّ (mim tasydid) dalam bacaan.
- Cara membaca: ditahan dengan dengung yang kuat selama 2 harakat.
- Contoh:
- إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ → Dibaca innaa a’thaynaaka
- عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ → Dibaca ‘amma yatasaa’aluun
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengung (ghunnah) selalu terjadi pada huruf "ن" (nun) dan "م" (mim) dalam beberapa hukum tajwid tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar