Rukun Khutbah Jumat
Agar khutbah Jumat sah, harus memenuhi beberapa rukun sebagai berikut:
- Memuji Allah dalam kedua khutbah, misalnya dengan membaca alhamdulillah atau lafaz yang sejenis.
- Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam kedua khutbah.
- Berwasiat untuk bertakwa kepada Allah dalam kedua khutbah.
- Membaca ayat Al-Qur’an dalam salah satu dari dua khutbah.
- Mendoakan kaum muslimin dalam khutbah kedua.
Berikut contoh teks latin untuk bagian-bagian tersebut:
-
Memuji Allah dalam kedua khutbah:
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruh, wa na’udzu billahi min syururi anfusina wa min sayyi’ati a’malina. -
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam kedua khutbah:
Allahumma shalli wa sallim ‘ala nabiyyina Muhammad, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. -
Berwasiat untuk bertakwa kepada Allah dalam kedua khutbah:
Ushikum wa nafsi bitaqwallah, faqad fazal muttaqun. Ittaqullaha haqqa tuqatih, wa la tamutunna illa wa antum muslimun. -
Membaca ayat Al-Qur’an dalam salah satu dari dua khutbah:
Qaala Allahu ta’ala fi kitabihil karim: A’udzu billahi minasy syaithanir rajim, “Yaa ayyuhalladzina amanu ittaqullaha wa quluu qawlan sadidaa, yushlih lakum a‘malakum wa yaghfir lakum dzunubakum, wa man yuthi‘illaha wa rasulahu faqad faaza fauzan ‘azhiima.” (Al-Ahzab: 70-71) -
Mendoakan kaum muslimin dalam khutbah kedua:
Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mu’minina wal mu’minat, al-ahya’i minhum wal amwat. Allahumma a’izzal Islam wal muslimin, wa adzhil asy-syirka wal musyrikin.
Teks ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan yang berlaku di tempat khutbah dilakukan.
Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, maka khutbah dianggap tidak sah.
Syarat Sah Khutbah Jumat
Selain rukun, khutbah Jumat juga harus memenuhi syarat-syarat berikut:
- Dilaksanakan sebelum salat Jumat dan dalam waktu Zuhur.
- Dilakukan secara berurutan, yaitu khutbah pertama, duduk sejenak, lalu khutbah kedua.
- Dilakukan dengan berdiri jika mampu.
- Duduk sebentar antara khutbah pertama dan kedua.
- Disampaikan dengan suara yang bisa didengar oleh jamaah yang hadir.
- Dibawakan oleh seorang khatib yang memenuhi syarat, seperti Muslim, laki-laki, dan telah baligh.
- Bahasa khutbah harus dapat dipahami oleh jamaah, meskipun rukun khutbah sebaiknya tetap dalam bahasa Arab.
Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka khutbah bisa dianggap tidak sah, yang berakibat pada tidak sahnya salat Jumat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar