Hubungan Al Maidah 118 dan Ad Dhuha ayat 5
Al-Maidah (5:118)
Ayat Latin:
"In tu‘addzibhum fa-innahum ‘ibaduka wa in taghfir lahum fa-innaka Antal-‘Azizul-Hakim."
Terjemahan:
"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu; dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Kupasan:
Ayat ini merupakan bagian dari doa Nabi Isa a.s., yang menyerahkan urusan umatnya kepada Allah. Nabi Isa mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa penuh atas keputusan untuk menghukum atau mengampuni hamba-hamba-Nya. Pesan dari ayat ini adalah penyerahan total kepada Allah, pengakuan akan keadilan-Nya, dan keyakinan pada hikmah-Nya.
Ad-Dhuha (93:5)
Ayat Latin:
"Wa lasaufa yu'tika rabbuka fatardha."
Terjemahan:
"Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas."
Kupasan:
Ayat ini merupakan janji Allah kepada Nabi Muhammad SAW bahwa masa depan akan membawa kebahagiaan dan kepuasan. Ayat ini memberikan penghiburan kepada Rasulullah yang saat itu sedang menghadapi masa sulit, serta keyakinan bahwa Allah tidak meninggalkan hamba-Nya. Pesan utamanya adalah agar tetap berprasangka baik kepada Allah karena rahmat dan karunia-Nya pasti akan tiba.
Hubungan Kedua Ayat
1. Kepercayaan kepada Allah:
Kedua ayat menekankan pentingnya berserah diri kepada Allah dan percaya pada keadilan serta rahmat-Nya. Dalam Al-Maidah 118, Nabi Isa menyerahkan keputusan umatnya kepada Allah, sementara Ad-Dhuha 5 meyakinkan Rasulullah bahwa Allah akan memenuhi kebutuhannya.
2. Hikmah di Balik Ujian:
Al-Maidah 118 menunjukkan bahwa manusia sering berada dalam ujian antara dosa dan ampunan Allah, sedangkan Ad-Dhuha 5 mengingatkan bahwa ujian di dunia akan diikuti dengan kebahagiaan dan kepuasan bagi yang tetap bersabar dan percaya kepada Allah.
3. Kasih Sayang Allah:
Kedua ayat menunjukkan sifat kasih sayang Allah, baik dalam memberikan ampunan maupun karunia. Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berharap kepada Allah dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya.
Apakah penjelasan ini sudah sesuai?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar