Laqadja akum rasulum


web stats

Kamis, 26 Desember 2024

Kisah Seorang Ahli Ibadah Tapi Masuk Neraka

Kisah Seorang Ahli Ibadah Tapi Masuk Neraka 

1. Dalil Al-Qur'an
Allah SWT berfirman:
"Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, dan orang-orang yang berbuat riya’."
(QS. Al-Ma’un: 4-6)

Ayat ini mengingatkan bahwa ibadah tanpa keikhlasan hanya akan membawa kecelakaan, bahkan bagi mereka yang rajin melakukannya, jika tujuannya sekadar pamer atau lalai dari hakikat ibadah.

2. Hadits tentang Riya' dan Keikhlasan
Hadits Riwayat Muslim
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah seorang yang mati syahid. Ia didatangkan, lalu diperlihatkan nikmat-nikmat Allah, dan ia mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat itu?' Ia menjawab, 'Aku berperang di jalan-Mu hingga mati syahid.' Allah berfirman, 'Kamu dusta! Kamu berperang agar disebut pemberani, dan itu sudah dikatakan.' Maka diperintahkan agar ia diseret di atas wajahnya, lalu dilemparkan ke dalam neraka. (HR. Muslim, no. 1905)

Hadits ini juga menceritakan orang-orang ahli ibadah seperti pembaca Al-Qur'an dan dermawan yang masuk neraka karena amal mereka tidak dilakukan dengan ikhlas.

3. Kupasan Kisah
Kisah ini mengingatkan kita bahwa: Keikhlasan adalah kunci diterimanya amal. Allah hanya menerima ibadah yang dilaku kan semata-mata untuk-Nya. Amal yang tercampur dengan niat mencari pujian manusia akan sia-sia.

Penyakit hati seperti riya’ berbahaya. Riya’ adalah melaku kan amal dengan niat agar  dipuji manusia. Rasulullah SAW menyebut riya’ sebagai "syirik kecil." (HR. Ahmad)

Ibadah tidak cukup tanpa akhlak. Ada kasus di mana seorang ahli ibadah masuk neraka karena menyakiti tetangganya. Rasulullah SAW bersabda:
"Dia di neraka karena menyakiti tetangganya."(HR. Ahmad, shahih)

Kesimpulan
Kisah ini mengajarkan kita untuk:

1. Memperbaiki niat dalam setiap amal.

2. Mewaspadai riya’, sombong, dan penyakit hati lainnya.

3. Melakukan amal saleh dengan mengutamakan akhlak yang baik.

Hanya dengan amal yang ikhlas, tulus, dan diiringi akhlak mulia, seseorang dapat berharap diterima oleh Allah dan selamat dari neraka.

Tidak ada komentar: