Laqadja akum rasulum


web stats

Sabtu, 25 Januari 2025

DZIKIR HARIAN Syekh Abdul Qodir Jaelani dan SHOLAT SUNAT Beliau

DZIKIR HARIAN Syekh Abdul Qodir Jaelani dan SHOLAT SUNAT Beliau

Dzikir-dzikir ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki hati, dan menjaga keberkahan hidup. 

1. Istighfar

Syekh Abdul Qodir Jaelani menganjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar:
"Astaghfirullah al-'Adzim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih"  Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.”

2. Laa Ilaha Illallah

Membaca kalimat tauhid secara rutin sebagai bentuk tazkiyatun nafs (pensucian jiwa):

"Laa ilaha illallah, wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lalu hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir." Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”

3. Shalawat Nabi

Beliau juga menganjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW:
"Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim."

4. Hasbunallah wa Ni'mal Wakil

Dzikir ini dianjurkan untuk menghadapi kesulitan dan memohon perlindungan Allah:

"Hasbunallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir."
Artinya: “Cukuplah Allah sebagai pelindung kami, Dia sebaik-baik pelindung, sebaik-baik pelindung, dan sebaik-baik penolong.”

5. Dzikir Asmaul Husna

Syekh Abdul Qodir Jaelani menekankan pentingnya mengingat Allah melalui Asmaul Husna, seperti membaca:

  • "Ya Rahman, Ya Rahim"
  • "Ya Latif, Ya Karim" Berikut adalah kupasan tentang "Ya Latif, Ya Karim" dari sisi makna, manfaat, dan penerapannya:

    Makna "Ya Latif" dan "Ya Karim"

    1. Ya Latif

      • "Latif" berasal dari akar kata luthf, yang berarti kelembutan, kasih sayang, dan perhatian yang mendalam.
      • Makna: Allah yang Maha Lembut, Maha Halus, dan Maha Bijaksana. Allah memahami segala urusan hamba-Nya dengan penuh kelembutan, bahkan di balik hal-hal yang tak terlihat oleh manusia.
    2. Ya Karim

      • "Karim" berarti yang Maha Mulia, Maha Dermawan, dan Maha Pemberi.
      • Makna: Allah yang memberikan karunia tanpa batas, dengan kemurahan hati dan tanpa pamrih. Dia memberi tanpa melihat kekurangan atau dosa makhluk-Nya.

    Kupasan Makna Kedua Nama Ini

    Ketika mengucapkan "Ya Latif, Ya Karim", seseorang memohon kepada Allah dengan harapan:

    • "Ya Latif": Agar Allah memberikan jalan keluar dari kesulitan dengan cara yang halus, lembut, dan penuh kasih.
    • "Ya Karim": Agar Allah melimpahkan kemurahan-Nya, baik berupa rezeki, kemudahan, maupun pertolongan tanpa batas.

    Manfaat Membaca "Ya Latif, Ya Karim"

    1. Memohon Pertolongan Lembut: Allah sering kali menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak terduga, tanpa menyulitkan hamba-Nya.
    2. Melunakkan Hati: Dzikir ini dapat melunakkan hati seseorang, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, agar lebih mudah menerima kebaikan.
    3. Mendatangkan Rezeki: Dengan menyebut Ya Karim, seseorang memohon kemurahan rezeki dalam segala bentuknya, baik material maupun spiritual.
    4. Penenang Jiwa: Mengulanginya secara rutin membuat hati lebih tenang dan penuh keyakinan kepada Allah.

    Cara Mengamalkan

    • Baca "Ya Latif, Ya Karim" sebanyak mungkin setiap hari, khususnya setelah sholat.
    • Ucapkan dengan khusyuk, hayati maknanya, dan sertai dengan keyakinan penuh kepada kasih dan kemurahan Allah.
    • Kombinasikan dengan doa khusus sesuai kebutuhan, misalnya memohon rezeki, kesehatan, atau penyelesaian masalah.

    Kisah Inspiratif Terkait

    Diceritakan dalam sebuah riwayat, seorang wanita tua yang hidup serba kekurangan hanya memiliki satu amalan rutin, yaitu memperbanyak dzikir Ya Latif, Ya Karim. Ia mengulang-ulang kalimat tersebut setiap hari tanpa mengeluh atas kesulitan hidupnya. Suatu hari, seorang dermawan yang tidak dikenalnya datang ke rumahnya dan memberikan sejumlah besar uang serta kebutuhan pokok. Ketika ditanya, dermawan itu berkata bahwa hatinya tergerak tanpa sebab jelas. Ini adalah bukti bagaimana kelembutan dan kemurahan Allah bekerja tanpa diduga.

    Jika ada hal lain yang perlu dikupas lebih lanjut, silakan beri tahu.

6. Dzikir Khusus Murid Beliau

Beberapa sanad tarekat Qadiriyah menyebutkan dzikir harian khusus yang diwariskan Syekh Abdul Qodir Jaelani, seperti membaca:

  • "Ya Qadir, Ya Qadir, Ya Qadir" (sebagai bentuk pengham baan kepada Allah Yang Mahakuasa).
  • Membaca "Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar" masing-masing 100 kali.

7. Surah-Surah Pilihan

Syekh Abdul Qodir Jaelani juga menganjurkan membaca surah-surah tertentu setiap hari, seperti:

  • Surah Al-Ikhlas (Qul Huwa Allahu Ahad): 100 kali.
  • Surah Al-Falaq dan An-Naas: masing-masing 3 kali pagi dan sore.
  • Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255): setelah setiap salat wajib.

Amalan dzikir harian ini dikerjakan dengan niat yang ikhlas, konsistensi, dan rasa tawakal kepada Allah SWT. 


SHOLAT SUNAT SYEKH ABDUL QODIR JAELANI

Berikut beberapa salat sunnah yang sering beliau laksanakan dan dianjurkan:

1. Salat Tahajjud

Salat Tahajjud merupakan amalan utama Syekh Abdul Qodir Jaelani. Beliau biasa menghabiskan sebagian besar malamnya dalam ibadah, termasuk Tahajjud, sebagai bentuk munajat kepada Allah.

  • Jumlah rakaat: Minimal 2 rakaat, maksimal sesuai kemampuan (bisa 8 atau lebih).
  • Keutamaannya: Mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, dan mengangkat derajat spiritual.

2. Salat Sunnah Dhuha

Syekh Abdul Qodir Jaelani juga menekankan pentingnya salat Dhuha untuk memohon kelancaran rezeki dan keberkahan dalam hidup.

  • Waktu: Dilaksanakan setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Zuhur.
  • Jumlah rakaat: 2 hingga 12 rakaat, dikerjakan dua-dua rakaat.
  • Keutamaannya: Mendapat rezeki, mempermudah urusan, dan membersihkan hati.

3. Salat Sunnah Qabliyah dan Ba'diyah

Beliau menekankan agar tidak meninggalkan salat sunnah rawatib (qabliyah dan ba'diyah) yang mengiringi salat fardu, sebagai bentuk kesempurnaan ibadah wajib.

  • Waktu:
    • Qabliyah: Sebelum salat wajib (Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya).
    • Ba'diyah: Setelah salat wajib (Zuhur, Maghrib, Isya).
  • Jumlah rakaat: Bervariasi sesuai waktu salat (minimal 2 rakaat).

4. Salat Sunnah Witir

Salat Witir adalah ibadah malam yang sangat beliau cintai, baik dilakukan setelah Tahajjud atau sebagai penutup salat malam.

  • Jumlah rakaat: 1, 3, 5, atau 7 rakaat.
  • Keutamaannya: Menutup ibadah malam, mendekatkan diri kepada Allah, dan memperkuat keimanan.

5. Salat Sunnah Tasbih

Syekh Abdul Qodir Jaelani juga menganjurkan salat Tasbih sebagai bentuk istighfar dan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa).

  • Jumlah rakaat: 4 rakaat (bisa 2 rakaat salam atau langsung 4 rakaat).
  • Dzikir: Membaca tasbih sebanyak 300 kali dalam rangkaian salat.
  • Keutamaannya: Menghapus dosa-dosa dan memperbanyak amal kebaikan.

6. Salat Sunnah Hajat

Syekh Abdul Qodir Jaelani mengajarkan untuk mengerjakan Salat Hajat ketika menghadapi kebutuhan atau masalah besar.

  • Jumlah rakaat: Minimal 2 rakaat.
  • Doa: Setelah salat, panjatkan doa dengan penuh harapan dan keikhlasan.

7. Salat Sunnah Taubat

Beliau sangat menekankan pentingnya taubat kepada Allah. Salat Taubat dianjurkan untuk dilakukan setiap kali merasa telah melakukan kesalahan.

  • Jumlah rakaat: 2 rakaat.
  • Doa: Mohon ampunan Allah SWT dengan penuh kerendahan hati.

8. Salat Sunnah Malam Khusus

Ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau sering melakukan salat sunnah dengan membaca surah-surah panjang, seperti Al-Baqarah, Ali Imran, atau surah lainnya dalam satu rakaat, sebagai bentuk totalitas ibadah kepada Allah.

Salat-salat ini dijalankan dengan niat yang ikhlas, penuh khusyuk, dan konsistensi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 


Tidak ada komentar: