Bekerja keras adalah bentuk ibadah yang dihargai oleh Allah, seperti,
Allah SWT berfirman:
"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin.'"
(QS. At-Taubah: 105)
Ayat ini menegaskan bahwa setiap usaha yang dilakukan manusia akan diperhatikan oleh Allah, Rasul-Nya, dan kaum mukminin, sehingga setiap pekerjaan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.
Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Dawud as juga makan dari hasil kerja tangannya sendiri."
(HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa bekerja keras untuk mencari nafkah sendiri adalah sesuatu yang sangat mulia. Bahkan para nabi pun bekerja dan tidak bergantung kepada orang lain.
Kisah Inspiratif
Suatu hari, seorang sahabat Rasulullah bernama Sa’ad bin Mu’adz datang menghadap Nabi saw. Tangannya kasar dan penuh luka akibat bekerja keras di ladang. Melihat itu, Rasulullah memegang tangan Sa’ad dan bersabda,
"Inilah tangan yang dicintai Allah, karena ia bekerja keras untuk mencari rezeki halal."
Kisah ini mengajarkan bahwa kerja keras dengan niat yang benar adalah sesuatu yang sangat bernilai dalam Islam. Allah mencintai orang yang berusaha dan tidak bergantung pada orang lain.
Sebagai bentuk syukur atas kekuatan yang masih diberikan, kita bisa:
Selalu semangat dan ikhlas.
Bisa menghindari sifat malas dan putus asa.
Bisa menggunakan rezeki yang diperoleh untuk kebaikan.
Dapat pula membantu orang lain yang membutuhkan bantuan ekonomi.
Semoga, kerja keras kita tidak HANYA BERNILAI DUNIAWI, tetapi JUGA MENJADI INVESTASI AKHIRAT. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar