Hadis Nabi Muhammad SAW yang Berkaitan dengan Politik Islam
1. Amanah Kepemimpinan
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Kullukum ra’in wa kullukum mas’ūlun ‘an ra’iyyatihi"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)Makna: Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah besar yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, bukan sekadar jabatan atau kekuasaan.
2. Larangan Meminta-Minta Jabatan
يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ! لَا تَسْأَلِ الْإِمَارَةَ، فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا، وَإِنْ أُعْطِيتَهَا مِنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا
“Wahai Abdurrahman! Jangan kamu meminta kepemimpinan, karena jika kamu diberi karena permintaanmu, maka kamu akan ditinggalkan (tanpa pertolongan Allah); tapi jika kamu diberi tanpa memintanya, maka kamu akan ditolong dalam mengembannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)Makna: Politik dalam Islam bukan sarana mencari kekuasaan, tapi amanah yang berat, maka tidak layak dikejar dengan ambisi pribadi.
3. Pemimpin Adil Diberi Naungan di Hari Kiamat
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ... وَإِمَامٌ عَادِلٌ...
“Ada tujuh golongan yang akan Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya, salah satunya adalah pemimpin yang adil...”
(HR. Bukhari dan Muslim)Makna: Keadilan adalah prinsip utama dalam politik Islam. Pemimpin yang adil dijanjikan kedudukan istimewa di akhirat.
4. Bahaya Pengkhianatan dalam Kekuasaan
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
"Tidaklah seorang hamba yang diberi amanah untuk memimpin rakyat oleh Allah, kemudian ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah haramkan surga baginya."
(HR. Bukhari dan Muslim)Makna: Kepemimpinan yang dipenuhi pengkhianatan dan tipu daya adalah jalan menuju murka Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar