Laqadja akum rasulum


web stats

Minggu, 19 Oktober 2025

cerpen Merajut Surga

Merajut Surga

Aku selalu percaya, rumah bukan sekadar tempat berteduh. Ia adalah taman pertama bagi jiwa, tempat hati pulang setelah penat berkelana. Tapi aku baru mengerti arti “rumahku surgaku” setelah melihat bagaimana cinta dan tanggung jawab bisa mengubah suasana rumah menjadi tempat yang dipenuhi rahmat Allah.

Aku jadi ingat firman Alloh:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”(QS. Ar-Rum: 21)

Ternyata rumah menjadi surga bukan karena kemewahan, tapi karena sakinah — ketenangan hati yang lahir dari saling memahami dan saling menanggung beban.

Aku teringat pula kisah Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. Mereka hidup sangat sederhana, tapi penuh cinta dan saling menghargai. Pernah suatu malam, keduanya bergantian menumbuk gandum agar yang lain bisa beristirahat. Rasulullah saw yang mendengar itu tersenyum dan bersabda:

“Sesungguhnya membantu suami dalam urusan rumah adalah jihad bagi perempuan. ”(HR. Ibnu Hibban)

Begitulah, setiap kesabaran istri dan setiap tanggung jawab suami dicatat sebagai amal yang bisa menuntun menuju surga.

Aku pun belajar: suami bukan hanya pemimpin yang memberi perintah, tapi juga penuntun yang menenangkan.

Istri bukan hanya pengurus rumah, tapi juga penjaga ketenangan jiwa. Jika keduanya saling menunaikan peran dengan cinta karena Allah, maka rumah akan diterangi malaikat.

Rasulullah saw bersabda:

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian terhadap istriku.”(HR. Tirmidzi)

Sore ini aku melihat istriku menyiapkan kopi sambil tersenyum meski lelah. Aku tertegun. Betapa sering aku lupa mengucap terima kasih padanya. Lalu aku berkata dalam hati, “Jika surga itu tempat paling damai, maka rumah yang dijaga dengan cinta karena Allah adalah cermin surga di dunia.”

Tidak ada komentar: